PENDAHULUAN
Saat ini kita berada dalam kegiatan
ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu
ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar
diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu
ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan
satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional
murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar
maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa
tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi
internasional.
Perkembangan hubungan antar negara
dewasa ini terutama pasca Perang Dingin diwarnai dengan isu-isu yang bersifat
low politics seperti isu ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, HAM dan teknologi
informasi. Salah satu perkembangan yang cukup menarik untuk dipelajari adalah
permasalahan hubungan antar negara dalam kaitannya dengan hubungan perdagangan
antar negara yang kemudian dikenal luas dengan sebutan ekonomi internasional.
Studi ekonomi internasional bukanlah
studi baru, karena telah berkembang sedemikian rupa sejak negar bangsa itu
sendiri terbentuk. Hal ini dilatar belakangi oleh perkembangan budaya manusia itu
sendiri yang mulai melakukan perdagangan diluar negaranya. Setelah negara
berdiri, masing-masing negara tentu tidak secara penuh mampu memenuhi kebutuhan
dalam negerinya karena keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu jalan
keluarnya adalah melakukan perdagangan dengan negara lain yang memiliki
komoditas yang tidak dimiliki didalam negeri. Mulai saat itulah muncul
perdagangan antar negara yang akhirnya melahirkan beberapa konsep dan mekanisme
yang diatur dan dipelajari dalam studi ekonomi internasional.
Perkembangan itu semakinnyata dalam
hubungan antar negara yang saling bergantung. Perlu terdapat syaty atyran yang
disepakati bersama untuk menghindari konflik dan menciptakan saling untung
antara pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan ini. Selain itu, alat
pembayaran dalam perdagangan internasional tentu saja membutuhkan kesepakatan
antar negara-negara untuk mencapai kesepakatan penggunaan sistem nilai tukar
mata uang untuk memudahkan proses perdagangan yang mereka lakukan.
Oleh karena itu, dalam studi ekonomi
internasional secara garis besar membagas dua bagian utama. Pertama, bahasan
mengenai perdagangan internasional atau bisnis internasional. Kedua, bahasan
mengenai sistem moneter internasional yang berkaitan dengan sistem nilai tukar mata
uang masing-masing negara.Perlu juga dipahami bahwa studi ekonomi internasional
berbeda dengan studi ekonomi politik internasional. Pada studi ekonomi
internasional menitikberatkan pada sistem perdagangan dan sistem moneter yang
bebas kepentingan artinya, kepentingan mencari untung secara ekonomi menjadi
hal utama dan belum berkaitan dengan kepentingan politik.
Mengapa
Kita Belajar Mata Kuliah Ekonomi Internasional?
Karena Dewasa ini kita
berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan
ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang
semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi
adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu
ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya
ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan,
baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib belajar tentang cara berpikir internasional supaya
dapat memahami perkembangan ekonomi internasional.
Dalam ekonomi internasional
menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan
aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan
negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem
ekonomi internasional.
â
KULIAH I
Ekonomi internasional berhubungan dengan cabang
konvensional lain dari ekonomi keuangan,keuangan publik dan ekonomi perbankan
atau tenaga kerja,usahawan terkemuka atau pasar dalam perekonomian tetapi
khusus untuk studi kasus.
Menurut
Soelistyo (1981) bahwa ekonomi internasional
itu adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segalah sesuatu mengenai
hubungan ekonomi antar negara. Dengan arti lain dalam segi ilmiah. Ekonomi
internasional adalah bagian atau cabang dari ilmu ekonomi yang diterapkan pada
kegiatan-kegiatan ekonomi antar negara atau antar bangsa. Dalam segi
praktisnya. Ekonomi internasional adalah meliputi seluruh kegiatan perekonomian
yang dilakukan antar bangsa, negara maupun antara orang-orang perorangan dari
negara yang satu dengan negara lainnya.
â
KULIAH II
Mengapa Terjadi Perdagangan Antar Negara ?
Lingkaran
arus pendapatan :
O
Do CL YB SO
Si YH
CP Di
i
Maka : GNP = O = As + Y = C + I +
G + X - M = AD
DAG FAG
Perdagangan
antara negara terjadi karena sumber daya alam setiap negara di belahan dunia
ini berbeda – beda dan skill yang di miliki setiap negara berbeda pula.
Beberapa alasan lain yang menyebabkan terjadinya perdagangan antar
negara (perdagangan internasional) antara lain :
1. Revolusi Informasi dan
Transportasi
Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi,
pemakaian sistem berbasis komputer serta kemajuan dalam bidang informasi,
penggunaan satelit serta digitalisasi pemrosesan data, berkembangnya peralatan
komunikasi serta masih banyak lagi.
2.
Interdependensi Kebutuhan
Masing-masing negara memiliki keunggulan serta kelebihan
di masing-masing aspek, bisa di tinjau dari sumber daya alam, manusia, serta
teknologi. Kesemuanya itu akan berdampak pada ketergantungan antara negara yang
satu dengan yang lainnya.
3.
Liberalisasi Ekonomi
Kebebasan dalam melakukan transaksi
serta melakukan kerjasama memiliki implikasi bahwa masing-masing negara akan
mencari peluang dengan berinteraksi melalui perdagangan antar negara.
4. Asas Keunggulan Komparatif
Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki
oleh negara tersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal ini akan membuat
negara memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan bagi
negara tersebut.
5.
Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan
akan devisa suatu negara. Dalam memenuhi segala kebutuhannya setiap negara
harus memiliki cadangan devisa yang digunakan dalammelakukan pembangunan, salah
satu sumber devisa adalah pemasukan dari perdagangan internasional.
Adapun
faktor yang membedakan perdagangan daerah dan perdagangan antar negara ialah :
·
Faktor mobility
·
Produk mobility
·
Economic emviroment
·
Currency unit
kondisi pasar internasional :
a. Apabila harga dalam negeri lebih kecil dari harga luar
negeri maka akan mengakibatkan perdagangan internasional
b. Apa harga dalam negeri lebih besar dari pada harga luar
nrgeri maka akan mengakibatkan negara mengexpor barangnya ke negara lain
c. Apabila harga dalam negeri lebih kecil dan harga luar
negeri lebih besar maka negara
d. Dan apabila harga dalam negeri sama dengan harga luar
negeri maka tidak akan terjadi perdagangan antara ke dua negara tersebut.
â
KULIAH III
BEBERAPA APLIKASI TEORI EKONOMI INTERNASIONAL
Para merkantilis disibukkan dengan
akumulasi jumlah besar logam
moneter (emas dan silver).
Merkantilis percaya pasokan emas suatu bangsa
bisa meningkatkan stok emas dengan
mengorbankan negara. Mereka yang lainnya berpendapat bahwa
ekspor adalah berkat karena mengakibatkan arus masuk logam. Mereka memperkirakan
impor adalah beban karena mengakibatkan arus keluar. Para merkantilis menganjurkan suatu kebijakan nasional proteksionisme: mereka mendorong ekspor dan impor.
Apa alasan untuk mengejar tujuan merkantilis?
diragukan lagi merkantilis yang setidaknya di Inggris
sebagian besar marcantilis sendiri, dimotivasi
oleh kepentingan diri mereka.
Emas lebih berarti lebih banyak uang dalam sirclus
dan lebih besar aktivitas bisnis yang
mengarah ke keuntungan besar.
Adam Smith mengusulkan bahwa merkantilis gagal dalam perbedaan
antara kekayaan dan harta sesungguhnya
dengan mengidentifikasi kekayaan dengan harta merkantilis
menyimpulkan bahwa bangsa bisa menjadi kuat hanya
jika jumlah besar akumulasi
bangsa precius logam. Dari mengumpulkan harta ,tentu masuk akal karena jumlah
besar logam moneter yang diperlukan untuk membiayai armada besar dan angkatan laut dan kegiatan mereka dalam perang dan perdamaian. Maksudnya dari pernyataan Smith,
bukan emas dan perak dalam pemahaman merkantilisme yang menentukan
kesejahteraan suatu Negara tapi barang dan jasa dalam pandangan Smith yang
menentukan kesejahteraan. Yang di kenal dengan :
0 =
GNP = GDP = Nasional
Alasannya,karena
menurut Smith dengan konsep merkantilisme ada Negara yang di untungkan
sedangkan Negara lainnya rugi. Konsep yang baik di gunakan dalam setiap Negara
adalah a country will better of without other country will worseot (absolute
adventage),dimana setiap negara dapat berproduksi sesuai dengan sumber dayanya
semua barang kemudian dapat mengexpor
barang dan jasa yang memiliki absolute expented dan mengimpor barang dan jasa
yang memiliki absolute dispentage.
â
KULIAH IV
KEUNGGULAN MUTLAK
Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith (1776) dalam bukunya
The Wealth of Nation. Adam Smith menganjurkan perdagangan bebas sebagai kebijakan yang mampu
mendorong kemakmuran suatu negara. Dalam perdagangan bebas, setiap negara dapat
menspesialisasikan diri dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan
mutlak/absolut dan mengimpor komoditi yang memperoleh kerugian mutlak. Dengan
spesialisasi, masing-masing negara dapat meningkatkan pertambahan produksi
dunia yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama melalui perdagangan
internasional. Jadi melalui perdagangan internasional yang berdasarkan
keunggulan mutlak, masing-masing negara yang terlibat dalam perdagangan akan
memperoleh keuntungan yang serentak melalui spesialisasi, bukan dari
pengorbanan negara lain.
Contoh: Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas
dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja
untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi
pakaian dan 50 tenaga kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua
negara tersebut yaitu:
- Indonesia : pakaian 40 unit dan tas 20 unit
- India : pakaian 20 unit dan tas 30 unit
- Total : pakaian 60 unit dan tas 50 unit
Berdasarkan
informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian
dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di Indonesia mampu
memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa memproduksi 20 unit. Sedangkan
India memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi tas karena India bisa
membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi Indonesia memiliki keunggulan
mutlak dalam produksi pakaian dan India memiliki keunggulan mutlak dalam
produksi tas. Apabila Indonesia dan India melakukan spesialisasi produksi, hasilnya
akan sebagai berikut.
- Indonesia : pakaian 80 unit dan tas 0 unit
- India : pakaian 0 unit dan tas 60 unit
- Total : pakaian 80 unit dan tas 60 unit
Dengan
melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat. Karena Indonesia dan
India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang menjadi
spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit pakain dan
40 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat menjadi 80
unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara
dapat menghasilkan komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien, dengan
biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
â
KULIAH V
KEUNGGULAN KOMPERATIV
Teori
keunggulan komparatif (theory
of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan
oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada
perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan
komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan
biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
Sebagai contoh, Indonesia
dan Malaysia
sama-sama memproduksi kopi
dan timah.
Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah,
tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya,
Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang
murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan
demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan
Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan
akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif,
suatu bangsa
dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi
produksi
barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
â KULIAH VI
KESEIMBANGAN INTERNASIONAL : ANALISIS TEORI KLASIK
Teori murni perdagangan
sebagai diuraikan oleh para
ekonom klasik mencoba untuk
menunjukkan bahwa perdagangan adalah
mungkin serta menguntungkan bagi
semua bangsa perdagangan. dalam
model pandai besi masing-masing
dari kedua negara harus memiliki
keunggulan absolut dalam satu atau
garis produksi lainnya. dalam model ricados, tidak
perlu bagi suatu negara untuk memiliki
keuntungan absolut dari kelemahan
komparatif lebih rendah dalam
satu atau garis produksi lainnya.
Pencapaian klasik besar adalah untuk menunjukkan bahwa
bahkan dalam situasi di mana satu negara lebih
efisien yang negara lain tidak efisien, pembagian kerja internasional
dapat meningkatkan output dunia dan kesejahteraan ekonomi.
Pendekatan itu
terdapat cela yang disisakan didalam validitas analisis clasik serta
simpulannya yang bergantung pada asumsi teori nilai tenaga kerga yang tidak
secara umum di terima sebagai sesuatu yang valid. Setidaknya untuk dua alasan:
1. tenaga kerja bukan merupakan faktor homogen, dan
2. kerja bukanlah satu-satunya faktor produksi (karena barang tersebut diproduksi
dengan menggunakan sisir beberapa tanah, tenaga kerja, modal, & kewirausahaan -.
tetapi tidak semata-mata tenaga kerja)
Teori murni perdagangan
sebagai diuraikan oleh para
ekonom klasik mencoba untuk
menunjukkan bahwa perdagangan adalah
mungkin serta menguntungkan bagi
semua bangsa perdagangan. dalam
model pandai besi masing-masing
dari kedua negara harus memiliki
keunggulan absolut dalam satu atau
garis produksi lainnya. dalam model ricados, tidak
perlu bagi suatu negara untuk memiliki
keuntungan absolut dari kelemahan
komparatif lebih rendah dalam
satu atau garis produksi lainnya.
pencapaian klasik besar adalah untuk menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi di mana satu negara lebih efisien yang negara lain tidak efisien, pembagian kerja internasional dapat meningkatkan output dunia dan kesejahteraan ekonomi.
pencapaian klasik besar adalah untuk menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi di mana satu negara lebih efisien yang negara lain tidak efisien, pembagian kerja internasional dapat meningkatkan output dunia dan kesejahteraan ekonomi.
neo klasik
perdagangan analisis keseimbangan internasional melakukan bersama semua tiga baris mungkin:
1. Kapan ada pengembalian konstan untuk skala produksi atau ketika biaya kesempatan
marjinal dalam produksi adalah counstant
2. Kapan ada yang menurun ke skala dalam produksi semua barang atau ketika ada
peningkatan biaya kesempatan marjinal dalam produksi
3. Kapan yang meningkat diatas skala
atau bila ada kesempatan biaya.marginal dalam produksi semua barang
Pesan
Adam Smith & David Ricardo
Menurut Adam Smit perdagangan internasiona terjadi bila ada
perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan
komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih
banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Dalam teori
keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan
pendapatanya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau
jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Sedangkan Adam Smith mengemukakan
dalam teori keunggulan mutlak Bahwa setiap negara
akan memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan
spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari
negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang
mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di
negara tersebut secara efisien.
0 komentar:
Posting Komentar