Jam 20.30 waktu makassar.Dengan langkah halus mereka menghampiriku di
pondok kecilku. tanpa rasa keluh mereka melepas lelah setelah melaksanakan
tugas mereka sambil menungguku
membelikan makanan yg cukup sederhana itu. Dengan wajah berseri seri aku
menghentikan mereka untuk tidak melanjutkan perjalanan yang panjang menuju
rumahku.
“bermalam me ki” (I)
“jangan mi,mau maka pulang ini malam juga” (M)
“astaga jam berapa mi, jam berapaki itu tiba? Kenapa nda
besok pe ki ke makassar dari pada berangkatki hari ini na pulang malamki.” (I)
“jam 3 lah.... subuh ku tiba ini ? mau sekalimi (E) pergi
jadi pergi maka juga. Biar mi nda apa – apa ji,nda di paksa jeka juga pergi bae
tapi kalau tidak begini orang apa mau di dapat?”(M)
“jadi lewat mana ki itu? Apa lagi (E) nda pake jaket! Nda dinginji
itu ?”(I)
“dia ji bae itu ka biar di kasi tau nda na dengar!” (M)
Setelah percakapan itu mereka kemudian pamit pulang.
Sepulangnya
saya kemudian duduk,berfikir sejenak dan menarik pelajaran
yang sederhana bahwa orang tua tidak yang pernah mengeluh sedikit untuk memenuhi
kebutuhan untuk anaknya semua mereka akan lakukan tanpa kenal lelah dan
seberapapun jauhnya seberat apapun rintangannya itu mereka akan tempuh.
(yaaa.... Allah lindungi mereka dalam
perjalanannya malam ini,hindarkan dari orang yang berniat buruk padanya,hangatkan malam
ini untuk mereka,dan terangi perjalanan mereka hingga tiba di rumah
aminn..............)