Pages

Selasa, 03 April 2012

LQ45



A.    Gambaran Umum Indek LQ-45
Indeks LQ-45 hanya terdiri dari 45 saham yang terpilih setelah melalui beberapa kriterian. Saham LQ-45 menggambarkan sekelompok saham pilihan yang memenuhi kriteria pemilihan sehingga akan terdiri dari saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Indeks LQ-45 mulai digunakan pada bulan Januari 1997 dan diperkenalkan secara resmi bulan Februari 1997.
Nilai pasar agregat dari saham-saham tersebut meliputi sekitar lebih dari 72% dari total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia. Nilai agregat ini juga meliputi sekitar 72,5% dari total transaksi di pasar regular. Dengan demikian Indeks LQ-45 ini memberikan gambaran yang akurat akan perubahan nilai pasar dari seluruh saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Fakhuddin dan Hadianto, 2001: 203 )
Untuk dapat masuk dalam Indeks LQ-45 saham-saham harus memenuhi kriteria tertentu dan melewati seleksi utama sebagai berikut:
1.      Masuk dalam ranking 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
2.      Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisai pasar selama 12 bulan terakhir).
3.      Telah tercatat di BEJ selama minimum 3 bulan.
4.      Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar regular.
Kedudukan saham-saham pada kelompok LQ-45 tidak bersifat tetap, setiap tiga bulan sekali dilakukan review  pergerakan rangking saham-saham yang akan dimasukkan dalam perhitungan Indeks LQ-45 dan setiap enam bulan sekali ada penetapan kembali saham yang memenuhi kriteria serta mengeliminasi saham yang tidak lagi memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Posisi saham yang tereliminasi akan diisi oleh saham pada ranking yang memenuhi kreiteria.
Indeks LQ-45 tidak dimaksudkan untuk mengganti IHSG yang sudah ada saat ini,tetapi justru sebagai pelengkap IHSG dan indeks sektoral. Indeks LQ-45 bertujuan untuk menyediakan saran obyektif dan terpercaya bagi analis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham aktif diperdagangkan.
Portofolio investasi pada saham-saham LQ-45 cenderung menguntungkan jika keadaan pasar membaik, dengan sifat sensitif terhadap perubahan pasar akan menikmati keuntungan lebih dulu sebaliknya apabila pasar cenderung menurun maka harga sahamnya juga cenderung turun lebih dulu dibandingkan dengan saham yang lainnya. Kenaikan atau penurunan harga saham-saham pada LQ-45 akan di pengaruhi oleh kenaikan atau penurunan pada IHSG.
Daftar perusahaan yang masuk dalam penghitungan indeks LQ-45  selama dua periode (Periode Agustus 2007 s/d Januari 2008 dan Februari 2008 s/d Juli 2008  ) sebagai berikut:
Periode Agustus 2007 s/d Januari 2008

Periode Februari 2008 s/d Juli 2008
No
Kode Efek
No
Kode Efek

No
Kode Efek
No
Kode Efek
1
AAL1
24
ENRG

1
AALI
24
ENRG
2
ADHI
25
INCO

2
ADHI
25
FREN
3
ANTM
26
INDF

3
ANTM
26
INCO
4
ASII
27
INKP

4
ASII
27
INDF
5
BBCA
28
1SAT

5
BBCA
28
INKP
6
BBKP
29
KJJA

6
BBNI
29
ISAT
7
BBR1
30
KLBF

7
BBRI
30
KIJA
8
BDMN
31
LSIP

8
BDMN
31
KLBF
9
BH1T
32
MEDC

9
BHIT
32
MEDC
10
BLTA
33
PGAS

10
BKSL
33
PGAS
11
BMRI
34
PNBN

11
BLTA
34
PNLF
12
BMTR
35
PNLF

12
BMRI
35
PTBA
13
BNBR
36
PTBA

13
BMTR
36
SMCB
14
BNGA
37
SMCB

14
BNBR
37
SULI
15
BNII
38
SULI

15
BNGA
38
TBLA
16
BRPT
39
TINS

16
BNII
39
TINS
17
BTEL
40
TLKM

17
BRPT
40
TLKM
18
BUMI
41
TOTL

18
BTEL
41
TOTL
19
CMNP
42
TRUB

19
BUMI
42
TRUB
20
CPRO
43
TSPC

20
CPIN
43
UNSP
21
CTRA
44
UNSP

21
CPRO
44
UNTR
22
CTRS
45
UNTR

22
CTRA
45
UNVR
23
ELTY



23
ELTY


Sumber: www.jsx.co.id
Saham-saham yang akan dimasukkan pada perhitungan portofolio optimal hanya saham-saham yang masuk pada indeks LQ45 selama dua periode dan memiliki Beta posistif, dari karakteristik tersubut dapat di tentukan saham apa saja yang yang akan dimasukkan dalam perhitungan portofolio optimal, sebagai berikut:
No
Kode
No
Kode
1
AALI
18
CPRO
2
ADHI
19
CTRA
3
ANTM
20
ELTY
4
ASII
21
ENRG
5
BBCA
22
INCO
6
BBRI
23
ISAT
7
BDMN
24
KIJA
8
BHIT
25
MEDC
9
BLTA
26
PGAS
10
BMRI
27
PNLF
11
BMTR
28
PTBA
12
BNBR
29
SMCB
13
BNGA
30
TINS
14
BNII
31
TLKM
15
BRPT
32
TOTL
16
BTEL
33
UNSP
17
BUMI
34
UNTR
Sumber: data diolah

B.    Analisis Data
  1. Pengukuran tingkat pengembalian saham saham individual (Ri), tingkat pengembalian pasar (Rm) dan tingkat bunga bebas risiko (RBr)
a.       Pengukuran tingkat pengembalian saham individual (Ri)
Tingkat pengembalian saham individual dihitung dengan mengurangi harga penutupan dengan harga penutupan bulan sebelumnya dan dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya.

Secara matematis dapat ditulis dengan persamaan:
Hasil penghitungan dari tingkat pengembalian saham individual dapat dilihat pada lampiran. Sebagian besar tingkat pengembalian bulanan dari saham-saham anggota Indeks LQ-45 bernilai negatif. Tingkat pengembalian yang negatif ini sebagai implikasi dari single index model bahwa harga saham cenderung dipengaruhi oleh indeks pasar atau (IHSG).
Untuk mencari nilai Return espektasi E(Ri) peneliti menggunakan fungsi moving average untuk tiap-tiap saham, dari perhitungan ini dapat ditentukan nilai MAE(Ri) masing-masing saham. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 4.1: sebagai berikut;
                Tabel 4.1: Nilai MA E(Ri)
Kode
MAE(Ri)
Kode
MA E(Ri)
TINS
14.79276
KIJA
-3.16048
PTBA
13.84719
SMCB
-3.47217
BNII
9.533138
ISAT
-3.69815
AALI
9.291352
CTRA
-3.89367
BUMI
7.284989
BNGA
-3.90584
UNTR
6.884532
TLKM
-4.01894
BNBR
6.204608
INCO
-4.23773
UNSP
5.640553
PNLF
-5.80233
ANTM
4.176046
MEDC
-6.54697
BLTA
4.028672
CPRO
-6.91826
ENRG
3.654695
ADHI
-7.4385
BMRI
3.653205
BRPT
-8.85933
ELTY
2.373878
BMTR
-9.07987
PGAS
1.992327
BHIT
-10.4654
ASII
1.158759
BBCA
-11.7397
BBRI
-2.06582
TOTL
-12.7405
BDMN
-2.99341
BTEL
-16.5102
max
14.79276
Min
-16.5102

MAE(Ri) tingkat pengembalian dari 34 saham yang terbesar adalah TINS sebesar 14.79276% dan rata-rata tingkat pengembalian perusahaan yang terendah adalah BTEL sebesar -16.5102%
Dari perhitungan ini jika investor hanya melihat pada nilai MAE(Ri) saja, maka dapat diketahui bahwa seorang investor tersebut akan memilih pengembalian dari setiap sekuritas yang memiliki MAE(Ri) yang tinggi dengan mengabaikan pegembalian dari setiap sekuritas yang memiliki MAE(Ri) rendah, dengan asumsi investor setiap kali ingin menanamkan dananya pasti mengharapkan tingkat pengembalian yang maksimal. Investor akan memilih tingkat MAE(Ri) pada saham TINS dibandingkan dengan saham BTEL.
b.      Pengukuran tingkat pengembalian pasar (RM)
Tingkat pengembalian pasar adalah besarnya tingkat pengembalian dari keseluruhan saham yang beredar dibursa (pasar). Tingkat pengembalian pasar dihitung dengan mengurangi harga penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan harga penutupan bulan sebelumnya dan dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya. Pengukuran tingkat pengembalian pasar secara matematis ditulis dengan persamaan:
Hasil perhitungan dari tingkat pengembalian pasar dapat dilihat  bahwa tingkat pengembalian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagian besar bernilai negatif. Saham-saham yang tergabung dalam Indeks LQ-45 tidak begitu menjanjikan dalam memberikan pengembalian berupa capital gain karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagian besar bernilai negatif. Untuk mencari nilai E(Rm) peneliti menggunakan fungsi moving average. Hasil perhitunggan MA E(Rm) dapat dilihat pada tabel 4.2: sebagai berikut;
                  Tabel 4.2: Nilai MA E(Rm) dan A σm2
Bulan
IHSG
Rm
σm2
Aug-07
10,700


Sep-07
10,950
0.023365
0.0030852
Oct-07
11,200
0.022831
0.0030263
Nov-07
10,700
-0.044643
0.0001553
Dec-07
10,150
-0.051402
0.0003695
Jan-08
9,250
-0.088670
0.0031911
Feb-08
9,800
0.059459
0.0083979
Mar-08
9,650
-0.015306
0.0002847
Apr-08
8,650
-0.103627
0.0051046
MA E(Rm)
-0.03218050
Aσm2=0.00295182
Sumber: data diolah

Dari tabel 4.2: dapat dilihat bahwa hasil MAE(Rm) adalah sebesar -3,218050%. Asumsi model indeks tunggal menyebutkan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik, juga sebaliknya jika indeks harga saham turun maka kebanyakan saham mengalami penurunan harga (Jogianto; 2000:203).
c.       Pengukuran tingkat bunga bebas risiko
Tingkat bunga bebas risiko merupakan alternatif investasi yang mempunyai risiko sama dengan nol. Investasi ini dapat dilakukan dengan menanamkan dana pada deposito atau pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Tabel 4.3: Tingkat bunga bebas risiko
Bulan
Suku Bunga SBI (%)
Agustus
8.250
September
8.250
Oktober
8.250
November
8.250
Desember
8.625
Januari
8.000
Februari
7.940
Maret
7.533
April
7.982
rata2
8.120
RBR
0.902226
Sumber: data diolah

Perhitungan tingkat bunga bebas risiko pada table 4.3: dilakukan dengan mencari rata-rata tingkat bunga SBI kemudian dibagi dengan jumlah bulan selama periode penelitian. Hasil perhitungan menunjukkan tingkat bunga bebas risiko sebesar 0.902226% yang berarti apabila investor melakukan investasi pada SBI, maka akan mendapatkan tingkat pengembalian sebesar 0.902226%.
  1. Pengukuran Risiko
a.       Risiko Sistematis
Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat di diversifikasi karena disebabkan oleh kejadian di luar kegiatan emiten. Risiko sistematis atau risiko pasar () terdiri dari Beta dan varian pasar. Beta dihitung dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana dengan menggunakan rumus:
                  keterangan:
                  X   = return pasar (Rm)
                  Y   = return saham (Ri)
                  n    = periode
     
      dari rumus di atas maka akan di dapat nilai βi masing-masing saham sebagai berikut:
               Tabel 4.4: Nilai beta (βi)
Kode
Β
Kode
β
INCO
4.270494
BNGA
1.225790
BBCA
2.162279
CPRO
1.124233
ELTY
1.868120
BLTA
1.064496
PGAS
1.640314
BMRI
1.004765
BTEL
1.589447
BNII
1.001795
ASII
1.519139
AALI
0.895950
BBRI
1.513170
TLKM
0.894179
ANTM
1.484416
TOTL
0.871083
KIJA
1.463867
BRPT
0.840476
ADHI
1.461859
SMCB
0.665986
ENRG
1.436487
PTBA
0.633777
CTRA
1.430323
BMTR
0.626345
BDMN
1.404548
UNSP
0.578843
PNLF
1.384538
TINS
0.463272
BHIT
1.318986
UNTR
0.368363
ISAT
1.276493
MEDC
0.343350
BUMI
1.246848
BNBR
0.071869

Dari tabel 4.4: dapat dilihat saham yang memiliki Beta tertinggi adalah INCO yaitu sebesar 4.270494 dan yang memiliki beta terendah adalah BNBR  yaitu sebesar 0.071869.
      Varian pasar merupakan risiko pasar. Nilai varian pasar dapat dilihat pada tabel 4.2: adalah sebesar 0.295182%. Dari perhitungan risiko sistematis maka investor akan memilih nilai beta terendah dengan asumsi investor yang rasional pasti akan menghindari risiko, apalagi risiko itu sifatnya sistematis yang terjadi karena kejadian-kejadian diluar perusahaan. Untuk mencari nilai risiko sistematis secara umum mengunakan rumus ().
Hasil perhitungan risiko sistematis dapat dilihat pada tabel 4.5: Nilai risiko sistematis tertinggi adalah INCO sebesar 5,383269 dan nilai risiko terendah adalah BNBR sebesar 0,001525. dari hasil ini dapat diketahui investor yang rasional akan memilih saham yang memiliki nilai risiko sistematis yang kecil dengan mengabaikan risiko sistematis  yang lebih besar, sebab risiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi kepemilikan saham.



















                  Tabel 4.5: Risiko Sistematis
Kode
βi
βi2
Risiko Sistemetis
BNBR
0.071869
0.005165
0.001525
TINS
0.463272
0.214621
0.063352
UNTR
0.368363
0.135691
0.040054
BUMI
1.246848
1.554630
0.458899
PTBA
0.633777
0.401673
0.118567
AALI
0.895950
0.802726
0.236950
BNII
1.001795
1.003593
0.296243
UNSP
0.578843
0.335059
0.098903
BLTA
1.064496
1.133152
0.334486
ANTM
1.484416
2.203491
0.650431
ENRG
1.436487
2.063495
0.609107
ASII
1.519139
2.307783
0.681216
SMCB
0.665986
0.443537
0.130924
ELTY
1.868120
3.489872
1.030147
PGAS
1.640314
2.690630
0.794226
BBRI
1.513170
2.289683
0.675873
BTEL
1.589447
2.526342
0.745731
BDMN
1.404548
1.972755
0.582322
CTRA
1.430323
2.045824
0.603890
ISAT
1.276493
1.629434
0.480980
BMRI
1.004765
1.009553
0.298002
BNGA
1.225790
1.502561
0.443529
INCO
4.270494
18.237119
5.383269
TLKM
0.894179
0.799556
0.236015
PNLF
1.384538
1.916945
0.565848
BBCA
2.162279
4.675450
1.380109
KIJA
1.463867
2.142907
0.632547
ADHI
1.461859
2.137032
0.630813
CPRO
1.124233
1.263900
0.373080
BHIT
1.318986
1.739724
0.513535
BRPT
0.840476
0.706400
0.208517
BMTR
0.626345
0.392308
0.115802
MEDC
0.343350
0.117889
0.034799
TOTL
0.871083
0.758786
0.223980


max
5.383269


min
0.001525

0 komentar:

Posting Komentar